Monday, August 5, 2013

Rumus Sukses Mulia


Dalam hidup manusia, ada 4 TA yang selalu dikejar untuk diperoleh. Keempat TA itu adalah :
  1. HARTA
  2. TAHTA
  3. KATA
  4. CINTA
Manusia akan sekuat tenaga untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Bekerja keras untuk menjadi penguasa atau memiliki kekuasaan (tahta). Berusaha keras agar kata-kata yang diucapkannya di dengar, bagaikan seorang orator ulung dalam berpidato.  Mampu meraih cinta dalam kehidupannya, sebab tanpa cinta hidup tiada bermakna.
Setelah mendapatkan pelatihan ini, terus terang saya merasakan banyak hikmah atau pelajaran yang saya dapatkan. Betapa 4TA dalam kehidupan manusia sangat berpengaruh besar. Oleh karena itu, tidaklah salah bila mereka dari tim kubik  meramunya dalam sebuah rumus sukses mulia yang mengajak kita untuk menjadi orang yang ahli di bidangnya (expert), mampu mengembangkan apa yang telah kita miliki (aset), dan selalu mengedepankan energi positif dalam hidup ini (epos).
Expert, Aset, dan Epos ibarat sebuah mobil balap yang didalamnya ada sopir yang handal, keadaan mobil yang siap berlomba, dan bahan bakar bensin yang sempurna. Bila diibaratkan dalam balap mobil, mobil itu akan menjadi juara balap bila dikemudikan oleh seorang pembalap seperti Schumaker.
Rumus sukses itu ternyata sederhana, tetapi untuk bisa menjadi seorang yang sukses sekaligus mulia, itu tidak sesederhana apa yang kita bayangkan. Sebab kita dilihat dari apa yang kita perbuat, dan bukan dari apa yang kita katakan. Oleh karena itu, kita harus mampu menjadikan tempat kerja kita menjadi ladang epos (energi positif) yang terbesar.
Expert diperolah dari kepakaran kita pada bidang yang digeluti, seperti pak habibie dengan temuan mesin pesawat terbangnya. Aset diperoleh dari kemampuan kita dalam mengembangkan apa yang sudah kita miliki, seperti kantor dimana kita bekerja, dan epos (energi positif) harus senantiasa kita pelihara agar terus menjadi tabungan kita menjadi orang yang sukses.
Orang sukses selalu mengutamakan to be dan valensi, dan cenderung menghilangkan dulu to have. Sebab bila dia telah berhasil dalam memberikan sesuatu, maka dengan sendirinya valensinya akan naik, dan dengan sendirinya pula di akan menerima lebih banyak.
Dalam permainan (games) di dalam pelatihan ini, kami diberikan 5 buah permen dalam sebuah gelas plastik. Dalam permainan itu, kami diminta untuk saling memberi dari kelompok yang dibagi dalam dua bagian. Hasil dari permainan itu adalah semakin kita banyak memberi, maka semakin banyak pula kita menerima. Saya pun agak terkejut juga setelah menghitung jumlah permen yang ada dalam gelas saya bertambah menjadi 20 buah, padahal saya tak pernah menghitung apa yang saya berikan. Teman di samping saya bahkan telah memberikan permen kepada orang lain sebanyak 82 permen. namun demikian,ada pula yang gelasnya kosong dan keasyikan memberi tanpa pernah menerima. Dari permainan inilah saya merasakan betapa orang yang selalu memberi, dia akan menerima lebih banyak lagi. Semua itu berjalan alamiah dan merupakan hukum Tuhan yang akan mengenai siapa saja yang berbuat ikhlas dan mau menolong sesama.
Ada sebuah kisah nyata, seorang anak lelaki kecil yang sedang berjualan sangat kehausan. Dia mencoba mencari air minum dan diketuklah sebuah rumah yang dia temui. Ketika pintunya dibuka, terlihatlah seorang gadis kecil yang baik hati.
Anak lelaki itu mengatakan niatnya untuk minta minum. Tanpa berpikir panjang, gadis kecil itu memberinya minum, dan bukan minuman biasa yang dia berikan, tetapi segelas susu. Betapa senangnya anak lelaki itu, dan diapun mengucapkan terima kasih atas pemberian susunya.
Sembilan belas tahun kemudian, gadis cilik itu menjadi dewasa dan terkena penyakit hingga harus dioperasi. Setelah dioperasi, ada tagihan yang harus dibayar. Betapa terkejutnya gadis itu ketika mendapatkan tagihannya sudah lunas dan tertulis, “Tagihanmu sudah lunas dari segelas susu”. Setelah ditanya siapa yang membayar tagihan itu, ternyata yang membayar tagihan itu adalah seorang dokter yang dulu pernah diberinya segelas susu. Itulah sebuah kisah nyata yang semoga menjadi bahan renungan kita, bahwa bila kita memberi secara ikhlas, suatu saat akan ada orang yang menolong kita pada saat kita membutuhkannya.
Semoga anda semua yang membaca tulisan saya ini adalah orang-orang yang akan memperoleh kesuksesan sekaligus kemuliaan. Apalah artinya sukses dalam hidup, tetapi kita tak menjadi orang yang mulia. Akhirnya, rumus sukses mulia sama dengan expert x aset x epos yang dibawakan dengan baik oleh ketiga motivator itu telah memberikan pencerahan kepada diri saya bahwa hidup harus menjadi manusia mulia, apapaun profesi kita

Wednesday, July 17, 2013

liril lagu DAYLIGHT - Maroon 5 MP#


Here I am waiting, I'll have to leave soon
Why am I holding on?
We knew this day would come, we knew it all along
How did it come so fast?

This is our last night but it's late
And I'm trying not to sleep
Cause I know, when I wake, I will have to slip away

And when the daylight comes I'll have to go
But tonight I'm gonna hold you so close
Cause in the daylight we'll be on our own
But tonight I need to hold you so close

Oh-woah, oh-woah, oh-woah
Oh-woah, oh-woah, oh-woah

Here I am staring at your perfection
In my arms, so beautiful
The sky is getting bright, the stars are burning out
Somebody slow it down

This is way too hard, cause I know
When the sun comes up, I will leave
This is my latest glance that will soon be memory

And when the daylight comes I'll have to go
But tonight I'm gonna hold you so close
Cause in the daylight we'll be on our own
But tonight I need to hold you so close

Oh-woah, oh-woah, oh-woah
Oh-woah, oh-woah, oh-woah

I never wanted to stop because I don't wanna start all over, start all over,
I was afraid of the dark but now it's all that I want, all that I want, all that I want

And when the daylight comes I'll have to go
But tonight I'm gonna hold you so close
Cause in the daylight we'll be on our own
But tonight I need to hold you so close

And when the daylight comes I'll have to go
But tonight I'm gonna hold you so close
Cause in the daylight we'll be on our own
But tonight I need to hold you so close

Oh-woah, oh-woah, oh-woah
Oh-woah, oh-woah, oh-woah
Oh-woah (yeah), oh-woah (yeah), oh-woah (yeah)
Oh-woah (yeah), oh-woah (yeah)



Thursday, April 11, 2013

Menikmati Masalah tak sama dengan PASRAH

Menikmati Masalah tak sama dengan PASRAH

Suatu ketika ada orang berhutang dan ketika ditagih dia marah-marah. “Ya sudah,” kata Anda”Saya ikhlaskan hutang itu”. Itu sih namanya pasrah, karena malas atau takut merebut kembali hak anda. Bukan seperti itu yang dimaksud dengan menikmati masalah. Menikmati masalah, juga tidak sama dengan perasaan menjadi damai, tenang, dan terbebas. Bukan seperti itu.
Ketenangan hati seseorang pada saat menikmati masalah, harus tampak didalam perilaku, yang bermakna bagi diri dan lingkungannya. Bisa saja hati Anda merasa tenang, karena merasa terbebas dari masalah. Tetapi jika ketenangan itu tidak membuat anda lebih produktif, lebih mampu membuat keputusan yang baik dan bermanfaat bagi orang lain, maka maaf, Anda belum mampu menikmati masalah.
Ada tiga Aksi yang harus kita lakukan untuk dapat membantu kita untuk bisa menikmati masalah :
  1. Bekerja Tenang dan Ambil Hikmah
Bekerjalah dengan tenang dan ambil himah dari setiap masalah yang muncul, berusahalah untuk selalu bisa memberikan hasil pekerjaan terbaik tanpa terpengaruh oleh keadaan atau situasi seburuk apapun, serta pikirkan kemungkinan adanya konsekuensi positif yang akan muncul dari kejadian atau situasi buruk tersebut. Selanjutnya berikan yang terbaik, didalam kehidupan keluarga, lingkungan kerja dan juga masyarakat, yakinlah, Selalu ada hikmah yang terkandung di balik peristiwa apapun yang menimpa kita.
Berikut kisah seorang raja dan penasehatnya yang bisa kita jadikan sebagai Inspirasi bagi kita semua:
Dia adalah raja yang selalu mendapatkan jawaban yang sama dari penasehatnya, ketika dia meminta nasehat. “Pasti ada hikmah dibalik peristiwa itu, Tuan!” begitu selalu yang dikatakan sang penasehat. Sang raja bosan karena keseringan mendengar kata-kata itu, dan akhirnya tidak mau lagi didampingi penasehat.
Suatu ketika Sang raja belajar cara memotong daging, dan saat itulah dia terkena musibah. Satu jarinya terpotong hingga putus. Kejadian itu diadukannya ke Sang Penasehat. Seperti biasa, Sang Penasehat mengatakan, “Wahai baginda raja, kejadian itu pasti ada hikmahnya.” Mendengar jawaban itu, ia menjadi murka dan tidak mampu lagi bersabar. Ia kemudian menjebloskan Sang Penasehat ke penjara.
Hari terus berganti, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. Tibalah waktunya berburu bagi Sang Raja. Ketika di tengah hutan, Dia terpisah dari rombongan dan tertangkap suku pedalaman yang masih primitive. Mereka berniat menjadikan Sang Raja sebagai korban yang dipersembahkan kepada para Dewa.
Ketika Pengorbanan akan di mulai, dukun yang memimpin upacara, terkejut karena korban yang hendak dipersembahkan cacat, jari tangannya hilang satu. “Pasti dewa marah kalau orang cacat yang kita korbankan,” kata dukun itu. Sang Rajapun batal dikorbankan dan kemudian dibebaskan. Dengan suka cita, Sang Raja pulang ke istana.
Sesampainya diistana. Dia bergegas kepenjara dan membebaskan penasehatnya. “sekarang saya mengerti apa itu hikmah di balik persitiwa, terima kasih kamu telah menyelamatkan saya,” katanya. Sang penasehat lalu berucap, “Terima kasih baginda raja, karena baginda juga telah menyelamatkan saya.” Mendengar itu Sang Raja terheran-heran. “Lho, memangnya kenapa? Kamu saya selamatkan dari apa?” tanyanya. Sang penasehat tersenyum, “karena seandainya saya tidak dipenjara, saya pasti ikut berburu dan tertangkap suku pedalaman itu, dan pasti saya yang akan dijadikan korban persembahan suku pedalaman itu, karena jari tangan saya masih lengkap,” katanya. Mendengar penjelasan itu sang raja tersenyum dengan rasa kagum. Ternyata sang penasehat memang pandai melihat hikmah dari setiap peristiwa yang dialami. Termasuk ketika dijebloskan ke penjara.
Tetapi tentu saja, jangan hanya pandai memahami hikmah dari semua kejadian, kita harus tetap bekerja dengan tenang, mencari peluang untuk melakukan hal terbaik. Dalam hal ini mari kita bercermin pada almarhum Profesor Hamka, ketika suatu ketika dalam hidupnya, dia dipenjara. Oleh Hamka, penjara dijadikan tempat yang tepat untuk berkontemplasi dan menulis buku. Disana tidak banyak gangguan, dan tamupun dibatasi jam kunjungannya. Dengan waktu yang begitu banyak, Hamka menulis buku sangat tebal, yang sampai sekarang masih dijadikan rujukan banyak orang. Itulah Tafsir Al Azhar, buku fenomenal karya sang ulama besar itu.
  1. Maafkan dan beri kasih sayang
Dalam perjalanan hidup anda di manapun, selalu ada orang yang memberatkan hati Anda, atau bahkan melukai hati Anda. Maka buktikan Anda mampu menikmati masalah dengan cara memberikan kasih sayang pada orang tersebut. Itulah wujud maaf yang sebenarnya.
“Maafkan dan beri kasih sayang adalah sesuatu yang mudah diucapkan namun sulit dilaksanakan,” itulah yang sering kita katakana. “Ya, memang sulit dilaksanakan, tetapi kan bukan berarti tidak bias kita lakukan,” Budaya memaafkan dan memberi kasih sayang, memang bukan budaya orang-orang berjiwa kerdil. Budaya ini adalah budaya yang dimiliki oleh orang-orang berjiwa besar.
Ada banyak kisah yang bisa kita pelajari dan menjadi contoh bagaimana hebatnya sebuah kasih sayang. Diantaranya peristiwa Perang Salib ketiga. Perang itu berhenti lantaran Panglima Sholahuddin Al Ayubi memaafkan dan memberi kasih sayang dengan segera kepada raja Richard Lion Heart, yang telah membunuh ribuan pasukannya. Bahkan ketikaRichard sakit didalam peperangan itu, Sholahuddin datang mengobatinya. Belum cukup sampai disitu. Ketika Sholahuddin tahu Richard mengejar pasukannya dengan berlari, dia mengatakan kepada para sahabatnya “Sungguh tidak pantas seorang raja berperang dengan berlari, krimkanlah kuda terbaik kita dan berikan kepadanya, katakana itu hadiah dariku.” Karena kejadian itulah, akhirnya pada September 1192 dibuat perjanjian perdamaian antara kedua pasukan, dan perangpun berhenti. Sungguh memaafkan dan kasih sayang mampu menghentikan pertumpahan darah. Karena perilakunya itu, Sholahuddin disegani dan sangat dihormati oleh kawan maupun lawan.
Mungkin sebagian ada yang mengatakan “Wah saya sulit memaafkan, Ibarat kaca, saya sudah retak dan sulit kembali ke bentuk aslinya.” Perlu diketahui orang yang sulit memaafkan akan menyimpan emosi negative. Apabila hal ini berlangsung lama akan sangat merugikan. Orang tersebut dapat mengalami berbagai penyakit fisik akibat memelihara rasa sakit hati. Banyak riset yang mengungkapkan bahwa dendam dan kemarahan dapat membahayakan kesehatan jantung dan system peredaran darah seseorang.
Dalam perjalanan hidup kita, sering kali kita menjadikan masalah berserta dampak negatifnya terpelihara dengan baik, karena tidak mau memaafkan. Bahkan banyak yang mengungkapkan kata-kata, “sampai tujuh turunan, saya tidak bakal memmaafkan.” Padahal, ketika kita mau memaafkan, maka seseungguhnya kerugian terbesar ada pada diri kita, dan bukan pada orang yang tidak kita maafkan. Kita masih merasa, kesalahan tersebut merupakan sesuatu yang sulit dimaafkan, apalagi untuk kita berikan kasih syaang. Hal inilah yang sering menjadikan masalah kita terus berlarut dan hati kita pun menjadi sempit. Kita terus menerus mengungkit kesalahan orang atau hal tersebut dan akhirnya itulah yang menghambat diri kita sendiri.
Secara Imani, kita justru harus berterima kasih kepada orang-orang yang pernah menyakiti kita karena mereka telah mengurangi dosa yang telah kita perbuat…
  1. Siap Berkorban untuk tujuan yang lebih tinggi
Selain bekerja tenang dan ambil hikmah, lalu memaafkan dan memberi kasih saying, yang ketiga adalah siap berkorban untuk tujuan yang lebih tinggi.
Untuk mencapai derajat iman yang tinggi, seseorang yang beragama harus rela berkorban dengan berbagai cara. Seseorang belum bisa dikatakan beriman dan menjadi kekasih-Nya bila pengorbanannya belum terbukti, baik dalam aspek ritual maupun aspek kehidupan duniawi. Seorang yang beriman akan selalu membawa serta Tuhan kemanapun mereka berkatifitas dan siap mempertanggungjawabkan semua pilihan hidupnya. Dia rela mengorbankan kesenangan-kesenangan duniawi yang dilarang agama karena berharap cinta-Nya.
Kupu-kupu yang indah adalah hasil proses metamarfosis dari telur-telur kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu yang lucu. Kendi yang indah adalah hasil tempaan dari kesediaan sebongkah tanah dibanting, diinjak, digosok dan dipanaskan. Tanah yang awalnya tidak bernilai menjadi sesuatu yang mahal kerena kekuatannya menjalani tempaan.
 Semoga bermanfaat,, amin,,

dikutip oleh dari blog kang zaini (artikel menarik )

Tuesday, January 8, 2013

Pribadi Yang unggul Menurut Al-Qura




Pada kesempatan yang baik ini saya akan mengangkat 3 ayat dalam Al-Qur'an yang diterangkan oleh Allah dalam ayat yang berbeda tetapi mempunyai satu sudut persamaan yaitu tentang bagaimana menjadi pribadi yang unggul.
 Yang pertama Anda bisa lihat di dalam Al-Qur'an surah at-Tiin ayat 4, "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia den gan penamplian terbalk"
Di dalam bahasa Arab kita mengenal ada ungkapan yang disebut dengan istilah isim tafdhil, satu kata benda yang berfungsi untuk membuat tingkatan-tingkatan. di dalam bahasa Arab kita mengenal hanya dua tingkatan. Baik dan terbaik. Baik -dalam bahasa Arab disebut hasan sedangkan terbaik disebut ahsan. Dan uniknya, di dalam ayat ini Allah tidak menggunakan istilah hasan tetapi Allah menggunakan istilah ahsan dan itu artinya adalah the best. Bukan sekadar baik tetapi the best, dari surah at-Tiin ayat 4 ini Allah menciptakan manusia, menciptakan saya, menciptakan Anda, dan menciptakan kita semua dengan bentuk yang paling baik, bukan sekadar bentuk yang baik tapi bentuk yang terbaik jadi sebagi rasa syukur kita kepada tuhan kita semestinya melakukan apa yang disebut   the best appearance, penampilan yang terbaik bukan hanya dari penampilan wajah tetapi sikap dan tingkah laku kita harus berpenampilan yang terbaik Seperti Posisi Tubuh dan ekspresi wajah bias menggambarkan sesorang yang memiliki the best appearance.
Kemudian yang kedua di dalam Qur'an surah Fushshilat ayat 33, "Siapa yang paling baik perkataannya dari seorang yang menyeru kepada Allah, men gerjakan amal yang saleh, dan berkata,'Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim)."
Di dalam ayat tersebut terkandung bahwa pribadi yang baik itu memiliki attitude yang terbaik atau the best attitude. Bukan hanya berpenampilan yang terbaik kita juga harus bersikap yang terbaik sebagaimana seruan alloh dalam Qur'an surah Fushshilat ayat 33. Sikap terbaik disini terdiri dari dua hal yang pertama orang yang mempunyai sikap terbaik selalu berpikiran positive yaitu bagaimana kita memandang setiap peristiwa dari sisi yang tepat atau positive thinking, Contohnya seorang juru photo walaupun obyek yang diphotonya bagus belum tentu hasil nya bagus karena di sini yang jadi kekuatan adalah angel atau sudut pandang . Disini lah pentingnya kita memandang sesuatu dari posisi yang tepat. Itulah yang dikatakan alloh swt di dalam al-quran surat al Imran ayat 191
“Ya tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Mahasuci engkau , maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
Yang kedua orang yang memiliki attitude yang terbaik adalah bersipat proaktif . pada umumnya  ketika kita di landa musibah bukan tidak mungkin kita secara emosional  menghadapi musibah tersebut tapi beda dengan orang yang berpikir proaktif , ketika dilanda musibah  mereka tidak akan langsung  memberikan respon secara emosional  mereka akan menggunakan hati nurani , cara bepikirnya , dan kedewasaanya untuk menghadapi berbagai macam persoalan. Jadi kesimpulan dari ayat alquran surah Fushshilat ayat 33 kita harus memiliki sikap yang tebaik dalam kehidupan tidak di dorong oleh nafsu dan emosional.
Dan yang ketiga menjadi pribadi yang baik menurut al-quran  surah al-Mulk ayat 2, "(Dialah Allah) yang menjadikan matl clan hldup supaya Dia men guji kamu, siapa dl antara kamu yang paling balk amalnya. Dia Maha Pengampun lagi Mahaperkasa."
Disini alloh tidak mengatakan aktsaru amala. Disini yang ditekankan bukan kepada kuantitas perbuatan kita tetapi kepada kualitas perbuatan kita . itu yang disebut Thebest achievement  mempunyai  prestasi yang terbaik, jadi dalam ayat tersebut alloh menekankan kita memiliki prestasi dari segi kualitas amal kita bukan dari banyak nya amal kita. Dari itu alloh memerintahkan kita supaya menjadi orang yang di atas rata-rata bukan hanya rata-rata. 
Dari tiga ayat alqur’an tadi dapat di simpulkan menjadi pribadi yang unggul itu harus mempunya tiga hal yaitu:
1.       the best appearance ( berpenampilan yang terbaik)
2.       The best attitude ( Sikap yang terbaik)
3.       The best achievement (  Prestasi yang terbaik)
Moga- moga kita menjadi pribadi yang unggul.

Sunday, January 6, 2013

Life Excelent (Sukses itu untuk anda) motivasi islam




Alhamdulillah, dalam kesempatan ini, kita dapat bermuajahah (bertatap muka) di jum,at ke 2 di tahun 2012 ini, saya disini akan sedikit sharing tentang Bagaimana kita bertawakal kepada alloh..


sekarang ini kita hidup di zaman multi krisis.Tidak heran jika manajemennya pun manajemen krisis. Dalam kondisi seperti ini banyak yang memakai prinsip 'pasrahisme'. Apa kata mereka? "Yang penting kita bisa hidup, yang penting kita bisa menerima", yaitu apa yang disebut dengan "nrimo mentality': Tidak ada ruang untuk protes, mentalitas menerima apa adanya. Sudahlah, apa pun yang terjadi kita harus terima, buat apa 'ngoyo', singkatnya demikian.
Tentu saja ini bukan yang dimaksud dengan istilah tawakal. Konsep tawakal itu akan terjadi setelah kita melewati proses ikhtiar plus doa. Tapi, kalau tiba-tiba Anda meloncat kepada tawakal, berarti Anda sudah bersikap fatalistik.Ada Contoh  sebuah peristiwa ketika Rasulullah menegur seorang jamaah yang menaruh unta tetapi tidak diikatkan ke sebuah tiang. Lalu ditegur oleh Rasulullah, "Bagaimana Anda bisa membiarkan unta Anda tanpa diikat?" Orang itu menjawab, "Ya Rasu­lullah, saya tawakal. Kalau memang sudah takdirnya hilang ya hilang saja, silakan. Tapi kalau masih rezeki saya, tentu unta itu ada." Rasullulah membantah argumen orang itu,"Bukan begitu yang dimaksud dengan tawakal. Anda ikat dengan kencang dan setelah itu Anda tawakal." Usaha yang keras dan berdoa yang tekun baru kita tawakal kepada Allah swt.
Inilah yang disebut dengan stabilitas di mana dalam bertindak tidak lagi di-dasarkan kepada emosional, tapi dianalisis secara rasional dan diputuskan secara spiritual. Tidak sedikit diantara kita ketika menghadapi suatu masalah, serta merta langsung bersikap reaktif pada masalah tersebut. Kita menjadi orang yang "kag¬etan". Contohnya ketika harga BBM naik kita bersegera antri di pom bensin secepat mungkin. Sebaliknya jika kita memiliki stabilitas, jebakan emosional, tidak akan mengurung kita lagi. Dengan kata lain kita telah mampu bersikap proaktif.
Apa yang saya maksud dengan proaktif itu adalah kombinasi dari dua sifat. Yang pertama adalah inisiatif dan yang kedua adalah sensitive Seorang yang Stabil-ity, dia mempunyai satu kepekaan/sensitivitas, kepekaan terhadap situasi, kapan harus bertindak, kapan harus berdiam diri. Kemudian yang kedua adalah inisiatif. Yaitu kemampuan seseorang untuk mendahului sebuah pekerjaan/tugas sebelum didahului permintaan orang lain. Ada orang yang peka tetapi tidak berinisiatif. Ada orang yang berinisiatif tapi tidak didorong oleh rasa kepekaan. Untuk menyelaraskan keduanya anda perlu balancing tool. Yaitu daya intuisi anda. Ketika intuisi telah mampu melakukan link and match terhadap sensitivitas dan inisiatif, artinya Anda telah mencapai kestabilan hidup. Namun jika berhenti sampai pada tahap ini saja maka akan melahirkan mental'status quo'.
 Al-Qu-an menyatakan : "Ketahuilah! Sesungguhnya manusio benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup." (Al 'Alaq : 6-7).
"Stability" akan membawa kita pada wilayah sukses. Namun janganlah kita merasa bahwa jika telah sampai pada sukses, maka sudah selesai hidup kita."Saya sudah mencapai puncak keberhasilan, apalagi yang harus saya kerjakan? Semua sudah saya dapatkan, jabatan, uang, rumah, segala macam simbol-simbol kes¬ejahteraan sudah saya peroleh," demikian komentarnya.
Para insan sejati, untuk hidup berkah, ternyata tidak cukup hanya sukses saja, langkah awal menuju hidup berkah perlu didahului dengan kepahaman makna sukses itu sendiri. Ada satu kalimat yang menarik dan ini menjadi sebuah definisi yang sangat sederhana dari sabda nabi kita Muhammad saw., "Barangsiapa yang hari ini lebih balk dibandingkan yang terdahulu, maka dia termasuk arcing sukses. Barang siapa yang hariml sama seperti yang terdahulu, maka dia termasuk prang yang tertipu. Barangsiapa yang hari ini lebih buruk dibandingkan yang terdahulu, make dia termasuk orang-orang yang merugi dihadapan Allah swt..."
Jadi, orang yang sukses adalah today is better than yesterday. Hari ini lebih baik dibandingkan yang terdahulu dan tentu saja tomorrow will be better than today, hari esok akan lebih baik dibandingkan hari mi. Saya tidak pernah mempertanyakan sudah berapa langkah yang Anda lakukan, sudah berapa meter kah Anda maju, namun yang terpenting adalah judulnya Anda sudah melangkah. Ketika Anda sudah melangkah, itu artinya Anda sudah sukses, Anda sudah lebih dari yang sebelumnya. Dan sukses yang telah dicapai menggambarkan kebutuhan manusia akan aktualisasi
Di dalam suatu diagram kebutuhan manusia, kebutuhan yang paling rendah adalah pemenuhan kebutuhan biologis dan yang tertinggi adalah aktualisasi din. Seorang yang sukses adalah seorang yang sudah mencapai tahapan aktualisasi din, ketika semuanya sudah karena dia sudah meraih 3P: Pangan, Pakaian, Perumahan. Ketika semuanya sudah teraih maka ia akan dihantarkan pada tahapan yang beri¬kutnya yaitu aktualisasi din. Dan, pencapaian prestasi ini tidak selalu berhubungan dengan symbol-simbol materi  atau fisik sehingga banya orang mengatakan success is not destination , but is a journey. Sukses bukan tujuan tapi sukses adalah perjalanan . perjanan menuju tahap  yang berikutnya.
Para insan sejati, kalau diumpamakan dalam sebuah gambar mengarah, seorang yang survive adalah seorang yang berdiri kemudian matanya ke bawah (eyes down), lalu tangannya ke bawah (hold hand down). Kemudian dia melangkah dengan lambat', (slow step) dia merasa tidak (confidence)'percaya din' menghadapi kehidupan, that is survive.
Kemudian yang kedua Stability. Seorang yang stability adalah seorang yang telah mampu mengangkat sebelah tangannya ke atas, sementara tangan lainnya masih tetap berada di bawah. lni artinya sudah stabil, dia tidak reaktif lagi. Dia sudah lebih proaktif, sensitif, dan inisiatif. Tapi, kalau kita bicara sukses, dia sudah
mengangkat kedua tangannya. Bagi Anda yang pecandu sepakbola, pasti Anda akan menyaksikan seorang penyerang yang baru saja membobolkan gawang lawannya dia akan melakukan satu action, dia akan mengangkat kedua tangannya sebagai bukti bahwa dia sudah berhasil.
Tetapi para insan sejati, tidak cukup hanya sekadar itu. Masih ada tahapan satu lagi yang harus kita lewati, itu yang saya sebut dengan di Was sukses ada sukses. Apa yang dimaksud di atas suksesada sukses? Mungkin untuk sampai ke sana saya perlu mengantarkan dengan sebuah statemen atau sebuah pernyataan, "Menjadi orang sukses itu penting, tapi menjadi orang besarjauh lebih penting." Apa yang dimaksud orang besar? Tentu saja bayangan Anda orang besar bukan berarti fisiknya besar, bukan berarti bobot tubuhnya yang besar, tapi orang yang besar adalah orang yang tidak hanya sukses untuk dirinya tapi dia bisa membuat sukses orang lain.
 Para insan sejati, siapa pun Anda, apa pun posisi Anda, apa pun jabatan Anda, apa pun peran dan fungsi Anda di rumah, di kantor, di masyarakat, di dalam kehidu¬pan politik, dalam kehidupan berbangsa bahkan dunia, kita harus memiliki tahapan yang disebut signifikan.Apa itu signifikan? Di atas sukses ada sukses. Setelah Anda berhasil, Anda harus bisa memacu diri Anda untuk bisa membuat orang lain lebih berhasil dibandingkan Anda.
 

Popular Posts

Followers

 

About Me

Templates by simple | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger